Di antara perkara yang sangat ditekankan dalam hal ini, hendaknya seorang insan membentengi dirinya dengan berlindung kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang benar.” (QS. Ali Imran: 101).
Perbanyaklah doa kepada Allah! Perbanyaklah munajat di hadapan-Nya! Supaya ada hubungan antara dirimu dan Tuhanmu Jalla wa ‘Ala.
Jangan sampai kamu mengatakan: “Aku sudah berada di atas jalan ketaatan!” Karena kamu tidak aman dari datangnya musuhmu, yaitu setan, lalu menyesatkanmu.
Allah Jalla wa ‘Ala telah menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian dan cobaan. Maka janganlah kamu terlalu percaya diri!
Namun justru hendaklah kepercayaanmu kepada Tuhanmu, dengan memohon perlindungan kepada-Nya. Karena manusia tidak berada dalam keamanan.
Betapa banyak orang besar, dan betapa banyak orang yang telah mencapai tingkatan yang tinggi dalam keilmuan dan dalam ibadah, lalu dia didatangi berbagai sebab yang membuatnya tersesat dari jalan yang lurus.
Ingatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sungguh ada hamba yang beramal dengan amalan penghuni surga hingga jarak antara dirinya dan surga hanya satu hasta.Namun tulisan takdir telah mendahuluinya, sehingga dia menjadi penghuni neraka.”
Oleh sebab itu, hendaklah kita berpegang teguh kepada Allah dan berlindung kepada-Nya agar Allah melindungi kita.
Apabila seorang insan mencermati doa yang dari Nabi yang banyak dibaca oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Zat Yang Maha Membolak-balikkan hati! Teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu,” maka doa ini akan menjadikan seorang hamba merasa khawatir jika keadaannya dibalikkan.
Cermatilah juga doa orang-orang yang kokoh keilmuannya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: ‘Kami beriman kepada ayat-ayat itu semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran darinya kecuali orang-orang yang berakal. (Mereka lalu berdoa): ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7-8).
Oleh sebab itu, janganlah kamu merasa aman dari menjadi golongan orang-orang yang sesat dan menjauh dari kebenaran.
====
وَمِنَ الْأُمُورِ الَّتِي يُؤَكَّدُ عَلَيْهَا فِي هَذَا الْبَابِ أَنْ يُحَصِّنَ الْإِنْسَانُ نَفْسَهُ بِالِاعْتِصَامِ بِاللَّهِ جَلَّ وَعَلَا
كَمَا قَالَ تَعَالَى وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
أَكْثِرْ مِنْ دُعَاءِ اللَّهِ أَكْثِرْ مِنَ الْمُنَاجَاةِ بَيْنَ يَدَيْهِ لِيَكُنْ بَيْنَكَ وَبَيْنَ رَبِّكَ جَلَّ وَعَلَا تَوَاصُلٌ
لَا تَقُولَنَّ أَنَا عَلَى طَرِيقِ طَاعَةٍ فَإِنَّكَ لَا تَأْمَنُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَكَ عَدُوُّكَ الشَّيْطَانُ وَيَغْوِيْكَ
وَاللَّهُ جَلَّ وَعَلَا قَدْ جَعَلَ هَذِهِ حَيَاةَ الدُّنْيَا مَحَلَّ فِتْنَةٍ وَابْتِلَاءٍ فَلَا تَكُنْ وَاثِقًا فِي نَفْسِكَ
وَإِنَّمَا لِتَكُنْ ثِقَتُكَ فِي رَبِّكَ بِاعْتِصَامِكَ بِهِ فَالْإِنْسَانُ لَا يَأْمَنُ
كَمْ مِنْ فَاضِلٍ كَمْ مِنْ شَخْصٍ بَلَغَ دَرَجَاتٍ عَالِيَةٍ فِي الْعِلْمِ وَفِي الْعِبَادَةِ ثُمَّ جَاءَتْهُ أَسْبَابٌ جَعَلَتْهُ يَضِلُّ الطَّرِيقَ
وَاذْكُرْ قَوْلَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى لَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَكُونُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
وَلِذَلِكَ عَلَيْنَا أَنْ نَعْتَصِمَ بِاللَّهِ وَأَنْ نَلْتَجِئَ إِلَيْهِ أَنْ يَحْمِيَنَا
وَإِذَا نَظَرَ الْإِنْسَانُ إِلَى الدُّعَاءِ الْمَأْثُورِ الَّذِي كَانَ يُكْثِرُ مِنْهُ نَبِيُّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ يَجْعَلُ هَذَا الدُّعَاءُ الْعَبْدَ يَخَافُ أَنْ يُقَلَّبَ فِي حَالِهِ
وَانْظُرْ إِلَى دُعَاءِ الرَّاسِخِينَ فِي الْعِلْمِ كَمَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
وَلِذَلِكَ لَا تَأْمَنْ عَلَى نَفْسِكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ أَهْلِ الزَّيْغِ وَأَنْ تَبْتَعِدَ عَنِ الْحَقِّ